Sabtu, 11 November 2017

Siapa bilang bisnis Online Gampang?


Aku sudah tidak ingat lagi berapa macam produk yang sudah pernah aku jual via online. Mulai dari makanan, perawatan sampai peralatan rumah tangga. Semuanya tidak menghasilkan hasil seperti yang didengungkan di medsos.


Tidak hanya itu, model berjualanpun model stok alias kulak barang, posting di medsos dan peking sendiri sampai model dropship yang hanya melihat foto langsung jual tanpa bimbingan pihak penjualpun sudah saya jalani.

Sampai suatu ketika terpikir olehku menjual barang-barang yang sedang booming ajah, agar penjualan terdongkrak. Namun ternyata berjualan model barang booming itu usianya tidak panjang, jika barang sudah tidak booming dan stok masih banyak, pusiang kepalaku. Belum lagi harus berpikir ulang mencari barang apa yang harus aku jual kedepan.

Hari berlalu, minggu berlalu, bulanpun berlalu dengan ketidak produktifan saya. Menyeesal? Sangat, tapi sesuatu hal yang paling aku suka mengerjakannya justru membuat saya berhenti produktif.

Mulailah Browsing-browsing lagi, mencari sesuatuh yang bisa membuatku bergairah melakukannya. Sehari, dua hari diriku tak bisa menemukan sesuatuh yang benar-benar membuatku tertarik dan bergairah. Dah kuputuskan aku mengahbiskan waktu dengan hobiku saja, yaitu ke dapur.

Karena passionnya dagang, disitu saya habis-habisan mengahbiskan waktu untuk praktek resep-resep yang lagi hit dan yang aku inginkan, yang kupikir mempunyai nilai jual. Untuk mendukung  usahaku ini, aku bergabung di komunitas Masak.

Selain masuk dalam komunitas masak memasak, saya juga mengikuti baking class dan cooking class demi menambah ilmuku tentang masak memasak. Kumaksimalkan usahaku disini, termasuk membeli peralatan masak yang terhitung mahal.

Setahun berjalan.... Tiada maksimal pencapaian yang aku harapkan, kecapekan fisik yang kudapatkan. Apa artinya ini?

Aku benar-benar dititik paling bawah dalam perjalananku  mencari passion diri. Tiada lain yang aku perbuat, aku diam dimalam hari dan bersujud, memohon kemudahan diri menjalankan apapun yang aku lakukan.

Padaha aku ingin sekali di sisa usiaku ini, aku benar-benar ingin mempunyai sesuatu yang bisa membuatku kembali mencapai titik puncak pencapaian diri. Yang saat ini masih tertutup dan tak tahu arah.

Kurang lebih satu bulan, kukosongkan diri saya dari semua kegiatan yang menuju perdagangan. Bersosial media hanya sebagai jalur silaturrahim dan melihat perkembangan dunia saja, tanpa beban apapun. Browsing-browsing, stalking fb, Instagram hanya untuk mengisi waktu sambil menambah wawasan.

Sampai suatu hari ada teman membagi tautan lowongan marketer oleh salah satu produk hijab yang menurut saya kurang menarik dan terlalu banyak lapak yang menjual hijab di sosial media. Namun karena kegigihan teman saya meyakinkan diri saya, jujur dengan terpaksa saya isi form dan kirim via website.

Bulan demi bulan berlalu tanpa ada rasa menunggu respon dari pihak produsen hijab, karena saya juga tidak menunggu dan tidak mengharap. Saya juga lupa, kapan saya kirim lamaran, setahun yang lalu ataukah lebih.....saya lupaaaa

Sampai suatu saat di ahir tahun 2016 saya dijapri seseorang tanpa nama, ternyata dia salah seorang leader dari produk hijab tempat saya melamar. Dia katakan kalau lamaran saya sebagai marketer hijab, diterima dengan syarat harus mengikuti pelatihan dan mengerjakan tugas-tugas sebagai marketer.

Karena sesuatu dan lain hal, saya minta waktu pada mbak leader untuk memulai sesi pembelajaran. Aku kira dengan mengolor waktu itu aku akan dicoret dari daftar marketer produk hijab tersebut, tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Salut untuk mbak leaderku....

Demi menghargai mbak yang amat sabar dan siap membimbingku sebagai marketer hijab, aku japri mbaknya dan menyatakan diriku sudah  siap untuk memulai sesi pembelajran menjadi marketer produk hijab.

Marketer, bagiku adalah hal baru yang akan aku jalani. Untuk itu aku memulai mempersiapkan diri, mengosongkan pikiran dan mulai menjalankan instruksi-instruksi serta materi-materi dasar yang aku terima sambil mulai bekerja, aku juga mengerjakan tugas-tugas dari leaderku.

Tak terasa sebulan berlalu sesi learning by doing dengan bimbingan leaderku, aku sudah mempunyai 2 orang reseller dan aku sendiri juga sudah mengadakan transaksi dengan end user. Penyulut semangatku datang, aku sangat menikmati pekerjaan ini.

Bagiku pekerjaan ini bukan sekedar pekerjaan, tapi menyangkut passion diri yang suka sekali perkembangan dan hal-hal baru yang perlu di update. disinilah aku mendapatkannya, selain aku tidak berhenti menimba ilmu aku juga mempunyai kesempatan membagi ilmu kepada resellerku.

Dari sini aku sangat banyak belajar, jika kita bekerja tanpa ilmu kita aka mendapatkan nothing. Sengsara didepan, sakit didepan meski hampir putus asa, namun hasilnya tidak mengecewakan.

Begitu juga para resellerku, dari puluhan reseller tidak semuanya tumbuh menjadi reseller tangguh kecuali dia mau tekun belajar dan praktek materi yang diberikan. Seleksi alam berjalan.

Sekarang aku percaya, Hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Berusaha tanpa berdoa adalah kesombongan. Sedangkan berdoa tanpa usaha adalah kebodohan. Belajar, praktek, berdoa insyaallah jalan terbuka. Practice make perfect....

Kesuksesan adalah pencapaian maksimal diri, hanya Allah, mentor dan diri kita yang tahu. Apakah kita sudah mencapai capaian maksimal kita, ataukah belum.

Semoga bermanfaat....

Allahu A’lam bissawab.....










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hiii... Assalaamualaikuum.... Boleh dong kasih masukannya di kolom komentar

MAU TERLIHAT LEBIH LANGSING? JANGAN SALAH PAKAI JILBAB

Jilbab apa yang kamu suka? Dari bergabai macam model jilbab #Munira yang aku jual, Khimar #MD37 yang menjadi favoritku. Aku pali...